Jumat, 03 Desember 2010

JOKO JUMPUT - JOKO TARUNA - JOKO DOLOG


CERITO BONGSO :

Di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, ada sebuah patung yang disebut sebagai Patung Joko Dolog. Menurut relief, patung tersebut dibuat pada tahun 1211 saka atau tahun 1289 M. di pemakaman Wurarare (Lemahtulia) kediaman Mpu Bharadah atau desa Kedungwulan dekat Nganjuk Jawa Timur. Patung tersebut dibuat untuk menghormati Kertanegara Putra Wisnu Wardhana sebagai raja Singosari.

Dalam versi lain, Joko Dolog adalah cerita yang bermula dari cinta segitiga antara Joko Taruna Anak Adipati kediri dengan Pangeran Situbanda Anak Adipati Cakradiningrat Madura. Kedua Pangeran ini, jatuh hati pada Dewi Purbawati, Anak adipati Surabaya yaitu Kanjeng Adipati Jayengrana.

Awal kisah, Pangeran Situbanda dan ayahnya Adipati Cakraningrat berlayar ke surabaya untuk menemui Adipati Jayanegara guna melamar Dewi Purbawati. Kepergian mereka di kawal oleh dua pengawal setia, Gajah seta dan Gajah Manggala.
Setelah sampai di Kadipaten Surabaya, Mereka pun melamar Dewi Purbawati. Sang adipati Jayengrana tidak bisa memutuskan sendiri. Maka sang anak pun dipanggil, Dewi Purbawati sulit untuk menolak, padahal ia tidak menyukai perangai Pangeran Situbanda. sebab sang ayah bersahabat baik dengan Adipati Cakraningrat.

Singkat cerita, Dewi Purbawati akhirnya menolak dengan cara halus. Ia mengatakan, bahwa dirinya bersedia menjadi istri Pangeran Situbanda asal sang pangeran mampu membuka hutan surabaya. Setelah pangeran Situbanda menyanggupi, Pangeran itupun pergi untuk membuka hutan Surabaya.

Selang beberapa hari kemudian, Pangeran Jaka Taruna putra Adipati Kediri datang ke Kadipaten Surabaya. ia bermaksud melamar Dewi Purbawati juga. Adipati Surabaya itupun memanggil anaknya Dewi Purbawati untuk memberitahu hal ini. Jawaban Dewi Purbawati pun sama, "siapa yang bisa membuka hutan surabaya, akan menjadi suaminnya"

Akhirnya, Jaka Taruna pun bergegas menuju hutan yang dimaksud, dan mengerjakan apa yang menjadi permintaan putri idamannya itu. begitu juga dengan Pangeran Situbanda yang sudah lebih dulu bekerja membuka hutan surabaya.

Di tengah keasyikan beristirahat, pangeran situbanda mendengar orang menebang kayu. walaupun suaranya jauh dari tempatnya. ia pun bergegas mencari arah suara itu, Akhirnya ia bertemu dengan Jaka Taruna. Pangeran Situbanda pun bertanya, pada Jaka taruna tentang ikhwal apa yang menyebabkan Jaka Taruna menebangi pohon di hutan surabaya.

Jaka taruna mengaku, telah ikut sayembara untuk memperebutkan Dewi Purbawati. Pangeran situbanda marah, karena merasa tersaingi. Akhirnya keduanya bertarung mati-matian. Dalam pertarungan ini, Jaka Taruna Kalah, ia terlempar jauh ke tersangkut di pohon yang tinggi. Sementara itu, pangeran Situbanda terus melakukan pekerjaannya.

Beberapa hari kemudian, muncullah Joko Jumput, seperti namanya "Jumput" (Artinya, mengambil sedikit). Pemuda ini biasa mengambil kayu-kayu ata ranting dari hutan untuk memasak. Jaka Jumput mendengar teriakan Jaka Taruna yang meminta tolong. Jaka Jumput pun menolong dan menurunkan Jaka Taruna dari atas pohon. Kemudian, Jaka Jumput menanyakan hal ikhwal menagapa jaka taruna bisa tersangkut diatas pohon.

Jaka taruna pun menceritakan semuanya. tentang sayembara dan pertarungannya dengan pangeran Situbanda. Jaka Taruna pun menawari Jaka Jumput untuk mengalahkan Pangeran Situbanda dengan iming-iming hadiah.
"Hadiah apa yang akan kau berikan, jika Pangeran situbanda bisa kukalahkan?", tanya Jaka Jumput.
"Apapun yang kau minta akan kuberikan" Kata Jaka Taruna.
Kesepakatan pun terjadi, akhirnya mereka berdua mencari pangeran Situbada yang sedang bekerja menebang pohon.

Akhirnya mereka pun bertemu. Jaka Jumput lalu menantang Pangeran Situbanda, merasa terganggu, pangeran Situbanda pun meladeni tantangan Jaka Jumput. pertarungan hebat pun terjadi, Karena kalah sakti, Pangeran Situbanda menjadi bulan-bulanan Jaka Jumput.

Melihat Pangeran Situbanda sudah dapat dipastikan kalah, Jaka Taruna segera pergi ke kadipanten Surabaya. Melihat Jaka Taruna pergi, Jaka Jumput menghentikan pertarungan. kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Pangeran Situbanda melarikan diri. (Pelairan ini nantinya akan menghasillkan legenda Situbanda yang menjadi sebab munculnya daerah bernama Situbondo). Dan tak ingin di tipu, Joko Jumput pun menyusul Jaka Taruna untuk mengejar hadiahnya.

Jaka Taruna sampai di kadipaten Surabaya. ia mengabarkan pada Adipati Jayengrana bahwa dirinya telah mengalahkan Pangeran Situbanda. tapi sebelum sabda adipati di ungkapkan, muncullah Jaka Jumput yang membantah keterangan Jaka Taruna.
"Itu tidak benar, Sayalah yang mengalahkan Pangeran Situbanda" Kata Jaka Jumput.
"Orang ini hanya mengada ada kanjeng adipati" Jawab Jaka Taruna.
"Saya punya bukti, ini pusaka Pangeran Situbanda"

Jaka Jumput pun menyerahkan keris pusaka Pangeran Situbanda sebagai bukti, bahwa ia telah mengalahkan Pangeran Situbanda. Walaupun demikian, Jaka Taruna masih belum mau mengaku. Akhirnya adu kesaktian pun digelar untuk membuktikan siapa yang mengalahkan pangeran Situbanda.

Jaka Taruna berkelahi membabi buta sambil mencaci Jaka Jumput. akhirnya, Jaka Taruna harus terkapar terkena sabetan pusaka Jaka Jumput, cambuk gembala geni.
Adipati Jayengrono yang merasa ditipu oleh Jaka Taruna pun marah. ia bertanya pada Jaka Taruna yang sedang menahan sakit,
"Apakah Jaka Jumput yang mengalahkan Pangeran Situbanda?"
Jaka Taruna tidak menjawab dan hanya diam saja. berkali kali pertanyaan yang sama dilontarkan Adipati Jayengrana untuk menyakinkan bahwa Jaka jumputlah yang mengalahkan Pangeran situbanda. namun, berkali kali itu juga Jaka Taruna hanya diam, tak mau menjawab.

Adipati Jayengrana pun marah, ia pun berkata dengan keras sekali.
"Jawab pertanyaanku, Jangan diam seperti patung saja" kata Adipati.
Dan...sabda raja yang dikenal dengan masyarakat jaman dulu sebagai sabda tuhan pun menemukan mujarabnya. Jaka Taruna mendadak menjadi patung batu.

Sumber : http://www.mediaindonesia.com