Jumat, 03 Desember 2010

SARIP TAMBAK OSO


CERITO BONGSO :

Sarip adalah seorang pemuda desar TAmbak Oso tidak suka dengan penjajah Belanda. Ketidaksukaannya terhadap Belanda dan Antek-anteknya tersebut dilakukan menurut caranya sendiri yaitu mencuri harta benda orang yang bekerjasama dengan Belanda dan kemudian hasilnya dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan de desanya dan desa-desa lain. Perbuatan Sarip ini sangat meresahkan para pejabata Belanda seta pendukung yan g nota bene adalah beberapa petinggi desa.

Hanya Lurah Tambak Oso yang tidak pernah mempermasalahkan Sarip, karena Sarip menjadi solusi rakyat mengatasi kemiskinan.. Sarip sebenarnya mempunyai tambak, namun karena tidak punya modal tambaknya dibiarkan begitu saja, Ridwan pamannya memanfaatkan tambak tersebut tetapi tidak mau membayar pajak. Hampir tiga tahun hasil diambil tapi pajak dibebankan ke Sarip, bahkan meminjam uang untuk membayar pajakpun tidak diberi Suatu ketika Asisten Wedana memerintahkan Luah Gedangan menagih pajak tambak milik Sarip.

Awalnya Lurah Gedangan menolak tugas dengan alasan Tambak Oso bukan daearah kekuasannya, namun perintah tetpa perintah. Hasilnya, karena Lurah Gedangan termasuk gila hormat tugas dilaksanakan meskipun harus tewas ditangan Sarip. Pembunuhan terhadap Lurah Gedangan menjadikan Sarip sebagai buronan, Mualim Kakaknya tidak mengijinkan Sarip tinggal dirumahnya takut di dakwa melindungi buronan. Simpati penduduk kepada Sarip membuat Paidi, pembantu pamannya, merasa iri dan selalu menyebarkan berita sisi buruk Sarip dan merasa dirinya paling pendekar di kampong…. Tak ayal lagi Paidi akhirnya mati juga ditangan Sarip dan keinginannya meraih predikat pendekar wetan dan kulon kali pupus… Merasa wilayahnya tercemar oleh perbuatan Sarip yang melakukan pembunuhan dua kali, Manteri Polisi memerintahkan agar Sarip ditangkap atau mati dengan menjadikan mboknya sebagai umpan… setelah Mualim membeberkan rahasia adiknya….

Sumber :http://www.puspobudoyo.org